Supriyono tega memperkosa, merampok hingga membunuh keponakannya sendiri MJ yang masih berusia 15 tahun. Dia mengaku menghabisi nyawa korban dengan cara membekapnya menggunakan bantal. Tersangka Supriyono berdalih saat itu dalam pengaruh narkoba jenis sabu.
Sehingga, ia tega memperkosa dan membunuh MJ yang masih duduk di bangku SMK. Di bagian kaki kirinya terlihat diperban akibat kena timah panas aparat kepolisian. Ia mengaku telah memperkosa keponakannya.
"Sekali saja pak (perkosa), jadi dia teriak teriak ngambil uang mamaknya. Jadi saya bekap pakai bantal," kata Supriyono, Jumat (16/10/2020) di Mapolsek Sunggal. Supriyono berdalih tega melakukan perbuatan bejatnya karena dalam pengaruh sabu. "Iya lagi pengaruh sabu narkoba," ujar dia.
Dari hasil penyelidikan Unit Reskrim Polsek Sunggal, berhasil diungkap bahwa tersangka yakni paman korban sendiri, yaitu Supriyono. Dalam kasus ini, pihak kepolisian mengamankan tiga orang pria. "Untuk pelaku pemerkosaan dan pembunuhan serta pencurian dilakukan S sendiri. Dua rekannya berperan menjual hasil kejahatan yang dilakukan saudara S," ungkapnya.
Sementara itu, keluarga korban MJ berharap pelaku dihukum seberat beratnya. Paman korban, Saiful Bahri menyebutkan tindakan pelaku yang telah memperkosa korban yang masih di bawah umur adalah perbuatan biadab. "Saya ini abang mamaknya paling besar, bisa dibilang saya pengganti ayahnya yang sudah meninggal. Kami keluarga berharap agar pelaku dihukum seberat beratnya dan harusnya itu hukuman mati," kata dia saat ditemui di rumah duka, Jalan Tanjung Selamat Gang Karo Karo, Desa Tanjung Selamat, Deliserdang, Jumat (16/10/2020).
Ia mengatakan dari pihak rumah sakit membenarkan bahwa pelaku telah melakukan pemerkosaan. "Hasil dari visum rumah sakit benar ada diperkosa, sudah ada bekasnya," tuturnya. Saiful juga membenarkan bahwa Supri juga adalah seorang pemakai narkoba.
"Kalau masalah itu sedikit banyaknya memang ada dia ini pemakai narkoba," jelasnya. MJ (15), siswi Kelas X SMK ditemukan tewas di kamar rumahnya di Jalan Tanjung Selamat, Perumahan Griya Tanjung Selamat blok E, Deliserdang, Kamis (15/10/2020) malam. MJ menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pamannya sendiri Supriyono.
Pembunuhan yang terjadi pada hari Kamis (15/10/2020) malam ini berawal dari niatan pelaku untuk mencuri di rumah korban. Kepling Dusun IA Tanjung selamat, Rahmad Hidayat menuturkan pelaku telah mencuri barang milik korban yaitu laptop dan handphone. Rahmad Hidayat menyebutkan bahwa terduga pelaku pernah dipenjara terkait kasus narkoba.
"Dia udah pernah dipenjara, kasus narkoba," tuturnya. Keluarga korban, Dayat yang ikut membuka pintu langsung menyebutkan terduga pelaku Supriyono saat itu baru pulang merantau dari Aceh. "Terduga pelaku itu baru pulang Rabu 14 Oktober ini merantau dari Aceh, dia ini tukang bangunan. Dari kejadian itu laptop dan tiga hp korban hilang," ungkapnya.
Dia juga membenarkan saat ditemukan celana dalam korban terdapat bercak darah. Pihak kepolisian juga menurutnya sudah memberitahukan kepada keluarga jika ada tindakan pelecehan. "Informasi dari keluarga memang benar ada darah di celana dalam korban. Terus waktu kejadian itu celana korban sudah turun, terus dibagusi ibunya. Tadi pun pihak kepolisian sudah kasih tahu di RS Bhayangkara kalau ada tindakan pelecehan," ungkapnya.
Menurut Rahmad, awal kejadian bermula ketika rumah korban ditemukan digembok dan harus dicongkel. "Saya sendiri setengah 11 malam baru dikabarin, informasi dari keluarga jam setengah 10 makam itu baru dibongkar, karena digedor enggak ada yang jawab, baru rumah itu dicongkel, dan baru ketahuan kalau mayat sudah ada didalam," terangnya. Kondisi korban sudah tergeletak dimana tangan dan kakinya diikat.
"Korban sudah tergeletak di tempat tidur, posisi kaki teruntai ke bawah. Terus separuh badan di tempat tidur, telentang. Kalau informasi diikat, iya diikat. Rahmad mengatakan ada bekas darah di celana dalam korban seperti bekas pemerkosaan. "Menurut kelurganya anaknya ada bercak darah di celana dalam korban," tuturnya.
Kanit Reskrim Polsek Sunggal AKP Budiman Simanjuntak telah membenarkan kejadian pembunuhan tersebut. "Benar (pembunuhan), rilisnya sudah kami share," kata dia. IBu korban, Butet Erlina (42) tak kuasa menahan tangis saat melihat jenazah anak gadisnya disemayamkan di rumah duka.
Dengan berjalan terhuyung huyung, Butet Erlina (42) langsung mendekati jenazah anaknya. Tangis Erlina pun pecah saat memeluk tubuh anaknya yang telah dibalut kain kafan. "Anakku…anakku sayang, cepat kali kau tinggalkan ibumu ini," teriaknya disambut histeris abang korban yang berada di samping jenazah dan para warga yang melayat.
"Tega kali yang bunuh kau ini dek," teriak kakak korban histeris. Nenek korban, Sutiha yang menyambut cucunya dari RS Bhayangkara, juga terlihat menangis tak henti hentinya. "Ya Allah cucuku itu ya Allah, kasihan sekali ya Allah," teriaknya.
Bahkan Nenek Sutiha sempat pingsan dan harus dibopong oleh warga ke rumah warga untuk diungsikan. Ratusan warga yang merupakan keluarga korban dan temannya telah memadati rumah duka untuk melihat kondisi korban. Ketika jenazah dibawa, para keluarga dan teman korban tampak menangis histeris.
Sementara itu teman korban, Lena Sari Laila (14) mengatakan dirinya bersama korban sejak pagi hingga sore bersama sama belajar daring dan bermain Tiktok. Saat itu Lena mengaku hanya berdua saja dengan korban, karena ibunya sedang bekerja. "Kami berdua saja di situ, karena ibunya juga pergi kerja di daerah Tanjung Sari. Ayahnya juga sudah meninggal, kasihan enggak ada kawannya," jelas Lena.
Saat itu Lena tak punya firasat akan terjadi sesuatu yang aneh terhadap temannya itu. "Saya merasa enggak ada masalah, di situ kami masih ketawa ketawa bareng. Dia juga bilang enggak ada masalah kok dibilangnya," jelas Lena. Lena mengatakan MJ adalah anak yang baik dan periang semasa hidupnya.
"Enggak nyangka aja bakal begini, kami terkejut saat tahu tadi pagi kabar ini, padahal kami baru jumpa. Semoga pelaku dihukum seberat beratnya," tegasnya.